Dewasa ini, ketika berbicara masalah pendidikan, seolah yang terbayang adalah sekolah atau kampus, padahal pendidikan tidak sesempit itu. Sekolah memang bagian dalam sistem pendidikan yang bersifat instansi dan formal. Pendidikan bukan sekolahan.
Sumber Gambar : www.kompasiana.com |
Dalam keadaan seperti di atas, bukankah sekolah seperti menciptkan para pekerja saja? Padahal orang yang sudah terdidik harusnya bisa survive dengan kemampuannya tanpa harus bergantung pada yang lain (bekerja)? Jika memang para kaum terdidik dianggap wajar jika mereka bekerja karena kemampuan mereka, atau mencari modal untuk nantinya, lantas bagaimana nasib yang dalam tanda kutip "kurang mendapatkan kesempatan bersekolah"? Bukankah tanggung jawab untuk mengentaskan orang yang kurang beruntung tersebut harusnya terbebankan kepada orang yang terdidik?
Pendidikan yang tujuannya berbasis nilai, sepertinya memiliki pemahaman yang berbeda dalam pelaksanaanya. Pendidikan dijadikan alat untuk mencari uang saja, melupakan tujuan awal untuk pembentukan nilai dan peningkatan sumber daya manusianya.
Memang miris jika melihat pendidikan bangsa ini, KURIKULUMNYA SAJA BERGANTI-GANTI SEIRING KEDUDUKAN POLITIK YANG SEDANG BERKUASA. Entah hanya kebetulan atau tidak, namun seharusnya pendidikan tidak dilibatkan dalam kepentingan politik jika menginginkan sumber daya manusia bangsa bisa bangkit dari keterpurukan.
Apakah begitu parahnya negeri ini jika tak hanya sumberdaya alamnya saja yang dikuasai orang lain, namun sumberdaya manusianya juga?
0 Response to "Pendidikan Menciptakan Manusia Yang Gagal Survive"
Post a Comment