Nilai berhubungan dengan pandangan seseorang tentang baik dan buruk, indah dan tidak indah, layak dan tidak layak, adil dan tidak adil, dan lain sebagainya sebagai. Pandangan seseorang tentang semua itu tidak bisa diraba, kita hanya mungkin dapat mengetahuinya dari perilaku yang bersangkutan. Oleh karenanya itulah nilai pada dasarnya standar perilaku, ukuran yang menentukan atau kriteria seseorang, sehingga standar itu yang akan mewarnai perilaku sesorang.
Dengan demikian pendidikan nilai melalui pembelajaran afektif pada dasarnya merupakan proses penanaman nilai kepada peserta didik yang diharapkan.Siswa dapat berperilaku sesuai dengan pandangan yang dianggapnya baik dan tidak bertentangan dengan norma-norma agama yang berlaku.
Pada pengajaran afektif sangat sulit diukur karena masalah afektif ini bersifat kejiwaan. Pembelajaran afektif ini perlu dilakukan pada mata pelajaran PAI karena dalam setiap materi pelajaran memiliki nilai yang harus ditanamkan pada siswa yaitu nilai-nilai moral.
Penerapan pembelajaran afektif dilaksanakan sesuai dengan materi dan target nilai yang akan ditanamkan kepada siswa. Melalui pembelajaran afektif siswa dibina kesadaran emosionalnya melalui cara kritis rasional, melalui klarifikasi dan mampu menguji kebenaran, kebaikan keadilan, kelayakan dan ketepatan.
Pembelajaran afektif pada mata pelajaran PAI dapat dilaksanakan oleh seorang guru dengan menggunakan metode percontohan dan pengaplikasian materi pembelajaran melalui learning by doing. Penerapan pembelajaran afektif akan berhasil baik apabila ada keterbukaan dan kesediaan atau kesiapan para siswa dalam memberikan tanggapan setiap stimulus yang diberikan guru. Melalui metode stimulus ini siswa akan menemukan jati dirinya sehingga guru dapat memahami potret diri siswa itu sendiri.
Oleh karena itu, maka tugas utama guru adalah menjelajahi jenis ragam dan tigkat kesadaran nilai-nilai yang ada dalam diri siswa melalui berbagai indikator, meluruskan nilai yang kurang baik dan menangkal masuknya nilai yang naif dan negatif, membina, mengembangkan dan meningkatkan nilai yang ada dalam diri siswa baik kualitatif maupun kuantitatif, menanamkan nilai-nilai baru.
Sehingga dalam pembelajaran afektif akan mengantarkan terbentuknya akhlak mulia dalam diri setiap siswa sehingga akan memudahkan bagi guru dan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan agama islam yaitu menjadi insan kamil.
0 Response to "Strategi Pembelajaran Afektif dalam Mata Pelajaran PAI"
Post a Comment