Pengertian Pendidikan Karakter

Istilah pendidikan karakter banyak diperbincangkan orang. Mulai dari para pejabat kementerian, kepala dinas pendidikan di daerah, pengawas pendidikan, kepala sekolah, hingga guru sampai dosen ramai membahas istilah tersebut. Menurut kamus umum bahasa Indonesia, karakter diartikan sebagai tabiat, perangai, dan sifat-sifat karakter seseorang.

Karakter, yakni suatu kualitas positif yang dimiliki seseorang sehingga membuatnya menarik dan atraktif. Karakter berarasal dari bahasa latin “kharakter, kharassein, dan  kharax” yang artinya too for making, to enggrave. Kata ini mulai banyak digunakan (kembali) dalam bahasa Prancis “caractere” pada abad ke 14 dan kemudian dalam bahasa Inggris menjadi “character” sebelum akhirnya menjadi bahasa Indonesia karakter. Dalam pengertian lain, karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat, kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.
pengertian pendidikan karakter

Dimensi sosial manusia senantiasa berkaitan dengan dunia pendidikan. Sementara itu, karakter lebih cenderung subjektif, sebab berkaitan dengan struktur antropologis manusia dan tindakannya dalam memaknai kebebasannya sehingga ia mengukuhkan keunikannya berhadapan dengan orang lain.

Sejak dilahirkan, manusia telah membutuhkan kehadiran orang lain dalam mempertahankan hidupnya. Maka dari itu, pendidikan karakter merupakan keseluruhan dinamika rasional antar pribadi dengan berbagai macam dimensi, baik yang bersifat dari dalam maupun dari luar dirinya. Untuk menjadi pribadi yang semakin dapat menghayati kebebasannya sehingga ia akan semakin merasa memiliki tanggung jawab terhadap pertumbuhan dirinya sendiri maupun orang lain. Dapat dimaknai, prndidikan karakter sebagai sebuah bantuan sosial agar dapat tumbuh dalam menghayati kebebasannya dalam hidup bersama-sama dengan orang lain.

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan karakter-karakter luhur kepada anak didik, sehingga mereka memiliki karakter luhur, menerapkan dan mempraktekan dalam kehidupannya, entah dalam keluarga, sebagai anggota msyarakat dan warga negara.
Thomas Lickona mendefinisikan pendidikan karakter sebagai pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti yang hasilnya dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik.  Karakter memiliki tiga bagian yang saling berhubungan yaitu: pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku moral.

                               Moral Knowing




Moral Having                                           Moral Acting


Menurut Syamsul Kurniawan, pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus. Yang intinya adalah merupakan program pengajaran yang bertujuan mengembangkan watak dan tabiat peserta didik dengan cara menghayati nilai-nilai dan keyakinan masyarakat sebagai kekuatan moral dalam hidupnya melalui kejujuran, dapat dipercaya, disiplin, dan kerja sama yang menekankan pada perasaan dan sikap tanpa meninggalkan berfikir rasional serta ketrampilan.

Sedangkan menurut Agus Wibowo, pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan karakter-karakter luhur kepada peserta didik, sehingga peserta didik akan memiliki sekaligus mempraktikkan dalam kehidupannya, entah dalam keluarga, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara.

Menurut Ratna Megawangi, pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya. Definisi yang lain juga dikemukakan oleh Fakry Gaffar, pendidikan karakter adalah sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuh kembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menyatu dalam perilaku kehidupannya.

Pendidikan karakter juga dapat dimaknai sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut baik kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan maupun terhadap bangsa dan negara sehingga menjadi insan kamil. Penanaman nilai kepada warga sekolah maknanya bahwa pendidikan karakter baru akan efektif jika tidak hanya siswa, tetapi juga para guru, kepala sekolah dan tenaga non pendidik semua harus terlibat dalam pendidikan karakter.

Jamal Ma’mur Asmani memiliki pendapat bahwa pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh guru untuk mempengaruhi peserta didik. Guru membantu dalam membentuk watak peserta didik dengan cara memberikan keteladanan, cara berbicara, menyampaikan materi yang baik, toleransi, serta berbagai hal terkait yang lainnya. Secara sosiologis dan sosial kultural, pembentukan karakter dalam diri individu meliputi fungsi dari seluruh potensi manusia dalam konteks interaksi sosial kultural dan akan berlangsung sepanjang hidupnya.

Dari beberapa definisi serta pendapat beberapa tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter adalah sesuatu yang dianggap penting yang dilakukan terhadap seseorang untuk membentuk karakter luhur kepada seseorang sehingga mereka manjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dan dapat mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Pengertian Pendidikan Karakter"

Post a Comment