Tidak jarang sebagaimana kita ketahui kehidupan generasi muda muslim dimasa sekarang menunjukan seakan-akan akhlak itu tak penting. Walaupun dari segi sarana pendidikan, media cetak dan elektronik, busana, masjid, kuantitas ahli agama bahkan kegiatan dakwah sekalipun yang semakin maju dan berkembang, justru perkembangan itu sebagian besar dipengaruhi oleh modernisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) ala Barat.
Sering kita jumpai, corak budaya remaja Islam masa kini, walaupun banyak remaja muslimah yang berbusana panjang tertutup jilbab namun model busana yang dicapai tidak semata-mata diniatkan untuk menutup aurat malah mereka hanya mengikuti trend fasion yang aneh-aneh agar bertujuan terlihat menarik, gaul dan exis bagi orang lain khususnya lawan jenis.
Kerusakan lain pada remaja misalnya mengenai pergaulan bebas, penggunaan narkoba, tindak kriminal dan lain-lain. pengaruh lingkungan dari pergaulan teman sepermainan maupun ketidakharmonisan dalam keluarga sangat berefek negatif bagi kepribadian remaja muslim. Apalagi anak yang diusianya mulai dewasa ini biasanya suka mencoba hal yang baru dan populer di komunitas lingkungannya.
Dalam upaya memperbaiki masalah tersebut, keluarga adalah peran utama dalam membentuk generasi muslim yang berakhlak mulia. Sebagai orang tua harus mampu mendidik anaknya agar lebih baik dan tidak terjerumus dalam hal-hal yang negatif untuk membentuk pendidikan yang berkarakter. Selain peran orang tua, sekolah juga sebagai sarana untuk mendidik siswa-siswanya agar mempunyai pendidikan yang berkarakter. Sekolah merupakan wadah yang sangat efektif untuk membentuk siswa yang berbudi pekerti dan berkarakter tinggi.
Masalah selanjutnya adalah lingkungan pergaulan. Seseorang dapat baik jika di dalam lingkungannya dia bergaul dengan orang-orang yang baik. Satu orang yang mempunyai akhlak baik berada di dalam seratus orang yang tidak baik dia akan menjadi tidak baik dan sebaliknya, jika ada satu orang yang bermoral buruk berada di antara orang-orang yang baik dia akan menjadi baik.
Dalam upaya ini keluarga harus mampu mencari lembaga pendidikan yang kiranya dapat menunjang anak untuk bisa mendapat ilmu umum sekaligus mengasah agamanya.
Dari beberapa peristiwa tersebut dapat dicermati, bahwa peran pendidikan haruslah lebih mengutamakan nilai karakter daripada prestasi tinggi. Bukan berarti prestasi tidak penting tetapi jika berprestasi tetapi tidak memiliki karakter yang bagus maka tidak ada gunanya dan dapat merusak diri sendiri bahkan keluarga, masyarakat dan bangsa.
Namun latar belakang adanya pendidikan karakter bukanhanya sekadar karena degradasi moral remaja atau peserta didik. Ada satu makna yang lebih dalam, yaitu berkaitan dengan jati diri dan kepribadian bangsa Indonesia yang telah menjadi karakter masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia cenderung hanya sebagai konsumen dan bergantung (dependency) terhadap dunia luar. Kita tidak mempunyai nilai-nilai kreatifitas
Dari beberapa masalah di atas maka sangat jelas urgensi atau pentingnya pendidikan karakter pada saat ini karena karakter akan menunjukkan siapa diri kita sebenarnya, karater akan menentukan bagaimana seseorang membuat keputusan, karakter menentukan sikap, perkataan dan perbuatan sesorang, orang yang memiliki karakter baik, maka perkataan dan perbuatannya juga pasti akan baik, sehingga semua itu akan menjadi identitas yang menyatu dan mempersonaliasasi terhadap dirinya, sehingga mudah membedakan dengan identitas lainnya.
0 Response to "Urgensi Pendidikan Karakter Dalam Islam"
Post a Comment